Tuhan Mengasahku
-Sebuah Puisi permenungan panggilan- Lonceng malaikat Tuhan berdentang Memecah kesunyian di kala senja Menegunkan hati di taman k...
-Sebuah Puisi permenungan panggilan-
Lonceng malaikat
Tuhan berdentang
Memecah kesunyian
di kala senja
Menegunkan hati di
taman kota
Membuat sang raja
turun ke cakrawala
Bagaikan rajawali terbang tinggi
Diriku terpaku diam di kesunyian
hati
Dalam renungan anugerah suci
Sejak kapan ia mengusik tak terperi
Terngiang masa
kecilku dulu
Gembira ria
terpaku dalam kalbu
Mencari tujuan
tanpa kabut
Sebuah ilusi masa
mudaku
Kini sang waktu sudah berbeda masa
Bak permata yang terus di asah
Dia akan semakin menyakitkan
Namun juga semakin menawan
Kini aku sedang
diasah oleh pemilikku
Entah untuk
menjadi apa mengasah diriku ?
Yang selama ini
aku tahu
RencanaNya tak
pernah terduga olehku
Sebuah panggilan ?
Entah juga aku tak paham
Tertudung ketakutan dalam gelap
dunia
Namun dia mengasahku dengan cara tak
tertebak
Jika ini memang
sketsa yang Kau siapkan untukku
Kuatkanlah aku
untuk semakin menjadi batu itu
Agar ketika
menghilangnya sebagian badanku
Akan membuat aku
semakin berguna dalam karyaMu
Ini aku Tuhan, utuslah aku
Jangan buat diriku meragu
Kuatkahlah di setiap doaku
Dan dampingilah di setiap langkahku
Karena bersamamu
adalah bagian terindah hidup ini
Terlebih jika
bersamamu dalam penggilan suci
Sebuah karya
berharga yang kudapatkan di hati
Bekerja bersama
dalam terang kasih Ilahi
“Terima
kasih Tuhan atas karyaMu yang luar biasa
Anugerah
terindah dalam setiap diri manusia”
7 Juli 2016 –
Gregorius Christ